Indonesia atau Nusantara pada zaman dahulu, dikenal sebagai salah satu surga rempah-rempah dunia. Bagaimana persaingan dagang rempah-rempah yang bersumber dari Indonesia begitu diperebutkan oleh negara-negara lain. Bahkan berujung masa kelam Perang Dunia 2.
Kekayaan rempah-rempah di Indonesia memang menjadi komoditas penting sejak zaman dahulu. Persaingan antar negara/kerajaan bisa sampai memblokir jalur dagang demi mendapat keuntungan dari perdagangan rempah-rempah. Demi mendapatkan rempah-rempah, Kerajaan Portugis bahkan dengan memberanikan diri melewati jalur yang belum pernah dilalui sebelumnya dengan memutari Afrika, melalui Samudera Atlantik dan Hindia, hingga akhirnya menemukan “Kepulauan Rempah”, Maluku.
Kerajaan Belanda yang juga berhasrat untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan rempah-rempah membuka rute baru dari Tanjung Harapan secara langsung menuju Selat Sunda melalui Samudera Hindia. Bahkan berdasarkan penelitian para ahli, perdagangan rempah-rempah sudah terjadi setidaknya pada 10.000 Sebelum Masehi (SM).
Selain faktor ekonomi, manfaat yang dirasakan dari rempah-rempah memang begitu banyak, sehingga tak heran permintaan dari konsumen membuat para pedagang menghalalkan segala cara demi mendapatkan keuntungan.
Kekayaan rempah-rempah Indonesia membuat masakan khas di berbagai daerah menggunakan berbagai rempah untuk menciptakan citarasa lezat pada masakan. Hal ini menjadikan salah satu ciri-ciri masakan Indonesia yang dikenal dunia. Seharusnya ini menjadikan kuliner Indonesia mampu bersaing dengan kuliner dari negara lain, namun ternyata ada kendala mengapa masakan Indonesia tidak terlalu populer di negara lain.
Meskipun saat ini aktivitas ekspor rempah-rempah Indonesia ke luar negeri masih berjalan, namun untuk merebut kembali kejayaan rempah-rempah Nusantara di masa lalu. Melalui Kementrian Pertanian, pemerintah memberikan alokasi Rp 78,5 Miliar untuk kawasan Luwu Raya. Upaya mengembalikan kejayaan rempah Indonesia sendiri terus dilakukan, salah satunya yaitu Spice Route Connection Indonesia (SRCI) yang digelar di Belitung, Ternate, Tidore, Padang, Kota Tangerang, Bulukumba dan Wakatobi (Bau-Bau). Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan rempah-rempah Indonesia dan mengembalikan kejayaannya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan ekspor, pemerintah juga menekankan masyarakat untuk bisa meningkatkan pengolahan rempah-rempah agar memberikan nilai tambah. Penggunaan rempah-rempah sendiri memang bisa digunakan sebagai bahan-bahan seperti obat, bumbu masak, bahkan kosmetik. Khasiat yang terkandung di dalamnya memang sayang jika tidak bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Indonesia sendiri.
Berdasarkan hal tersebut, MaklonBumbu.com sendiri memang berhasrat untuk bisa memaksimalkan potensi kandungan rempah-rempah untuk bisa dijadikan produk yang bermanfaat. Setiap produk yang dihasilkan mengandung rempah-rempah segar pilihan yang diproses dengan tepat untuk menciptakan bumbu masak dengan citarasa tinggi tanpa membuang khasiat yang ada di dalamnya. Melalui produk tersebut kami berusaha memberikan kontribusi untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia melalui bidang kuliner.